Potret Fenomena Batu Akik

Fenomena Batu Akik, Koleksi Batu Akik, Jenis Batu Akik
Foto dari Kompas

Pujian yang mengatakan bahwa bangsa Indonesia laksana zamrud khatulistiwa tidaklah salah, hal ini tergambar dari potret fenomena batu akik di masyarakat. Potensi pasar batu yang tergolong setengah mulia ini pun diakui sampai ke mancanegara, setidaknya terlihat dari naiknya nilai ekspor perhiasan Indonesia yang mencapai 69%. Batu akik atau dikenal juga dengan gemstones ini pun menjadi primadona berbagai kalangan, baik status, jenis kelamin, ataupun usia.

Melonjaknya harga jual batu akik pun ditanggapi sebagai suatu fenomena yang bersifat sementara, seperti halnya demam gelombang cinta dulu. Namun beberapa pecinta batu akik menyebutkan bahwa hal ini akan bertahan relatif lama karena tidak hanya terdapat unsur lifestyle semata, akan tetapi juga ada unsur sejarah dan klenik yang cukup kuat. Secara ekonomi pun, geliat pasar batu akik tidak hanya dinikmati oleh kalangan tertentu saja, tetapi juga mampu mendongkrak ekonomi rakyat dan membuka lapangan pekerjaan. Maka tidak heran apabila saat ini kebanyakan orang lebih senang “bertongsi ria” dengan koleksi batu akik di jari mereka. Inilah fenomena yang melanda masyarakat di sekitar kita saat ini.

Batu akik bukanlah sesuatu yang baru bagi masyarakat Indonesia, namun tren tersebut melejit pesat ketika batu alam jenis Idocrase memenangkan kompetisi di Indonesian Gemstone Competition and Exhibition di Jakarta 2  tahun berturut-turut. Semenjak itu, berbagai kalangan mulai berburu dan mengeksploitasi keberadaannya. Menanggapi hal ini beberapa kawasan yang kaya akan batu alam, seperti di Provinsi Aceh, Pemerintah Daerah berinisiatif untuk mengawasi fenomena ini agar tidak memunculkan konflik sosial dan lingkungan.

Harga jual sebuah batu akik yang bisa mencapai ratusan juta ternyata kurang tepat sebagai tabungan masa depan anda. Berbeda halnya dengan emas yang memiliki sertifikasi dan harganya pun cenderung stabil atau bahkan selalu naik. Sebagaimana yang di ungkapkan oleh Muhklis, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Syah Kuala, Banda Aceh, dalam wawancaranya dengan wartawan Kompas:

"Untuk itu, batu alam belum bisa menjadi investasi jangka panjang seperti emas.” 

Bagi anda yang tertarik untuk membeli atau berniat mengkoleksinya, sebaiknya mengajak teman yang paham seluk-beluk batu akik agar tidak salah ketika membeli. Apalagi banyak beredar batu akik masakan atau palsu di pasaran. Meskipun secara umum, untuk membedakan batu akik yang asli atau masakan bisa dilakukan dengan menerawang atau menggunakan senter kecil, apabila terdapat serat di dalam batu tersebut maka batu akik itu asli, namun tidak ada salahnya anda terlebih dahulu browsing atau membeli di penjual yang direkomendasikan oleh seseorang yang kompeten dan anda percayai. Selamat menikmati berburu batu akik.

Related Posts:

0 Response to "Potret Fenomena Batu Akik"

Posting Komentar