Be Inspired Not Expired


The true gentleman never leave his lady
Sebuah ungkapan pemainsepakbola asal Italia, Alessandro Del Piero, ketika dirinya memutuskan untuk bertahan di klub Juventus, meskipun dirinya harus rela bermain di seri B. Alex, panggilan akrab Del Piero, menjadi satu contoh bagaimana seorang pemimpin berani mengambil keputusan untuk bertahan sekalipun di saat krisis itu banyak pemain Juventus yang bermigrasi ke klub lain agar dapat bermain di level Eropa, bukan level bawah sebagaimana kompetisi seri B.


Menariknya, Del Piero, justru melakoni satu musim terakhirnya lebih banyak sebagai pemain cadangan bahkan dirinya rela untuk dipotong gaji per-bulan nya sebagai bentuk cintanya kepada Juventus yang saat itu mengalami masalah finansial. Alex menerima itu semua dengan ‘legowo’, sekalipun dirinya tidak mendapat perpanjangan kontrak karena alasan usia. Tawaran gaji dua kali lipat dan kesempatan untuk bermain sebagai pemain inti di klub lain pun, ditolaknya. Buat dirinya hanya satu, hitam-putih, seragam utama tim Juventus. Dan Alex adalah kapten tim utama selama 10 tahun.

Di sisi lain, Jenderal Sudirman, selama perjuangan melawan penjajah, semangatnya tak pernah padam. Sekalipun dirinya saat itu sakit, sampai harus dibantu tandu untuk berjuang, jenderal Sudirman ingin selalu berada dalam satu barisan bersama pasukannya, meskipun secara fisik tidak mendukung. Jenderal Sudirman tahu bahwa kehadiran beliau dapat memberikan suntikan moral kepada pasukannya.

Bagaimana seharusnya pemimpin itu memimpin?
Pemimpin, adalah kemampuan untuk mempengaruhi individu maupun sistem agar bergerak ke arah atau tujuan yang diharapkan. Mereka memimpin dengan memberikan tauladan terlebih dulu, tidak mendorong dari arah belakang. Karakteristik fundamental dan penting itulah yang mesti dimiliki oleh seorang pemimpin.

Optimisme, semangat, passion, dan positive thingking seorang pemimpin akan menimbulkan efek hebat terhadap jalannya kehidupan organisasi. Sekalipun efek tersebut tidak harus sesuatu yang bisa dilihat secara kasat mata; seperti efisiensi produk, profitable, dan kinerja yang meningkat, sebagaimana dalam buku “The New leaders” disebut dengan istilah resonance.

Seorang pemimpin yang bersedia menjadi tauladan baik, memiliki gairah dan rasa optimism terhadap bawahan, sampai tingkat kepercayaan yang tinggi bahwa bawahannya mampu untuk melakukannya menjadi prasyarat untuk menciptkan efek resonance tersebut. Karena apapun gaya kepemimpinan yang dipakai seseorang; baik itu menerapkan gaya kepemimpinan manajer sampai coaching dan visionary, menurut Amstrong, dkk., sikap tersebut mesti menjadi satu pegangan seorang pemimpin ketika berada di depan, karena gaya kepemimpinan pada dasanya bersifat situasional.

Menurut Henry Mintzberg seorang pemimpin harus dapat menginspirasi dan tidak sekedar memberdayakan bawahan mereka. Menurutnya, bawahan bukanlah seperti lumba-lumba yang akan melompat ke dalam lingkaran api atau menyundul bola dengan ketinggian beberapa meter karena di iming-imingi ikan. Tetapi bawahan layaknya burung elang yang hanya perlu dijatuhkan dari atas bukit yang tinggi ketika usianya sudah cukup, karena semua elang memiliki insting untuk berburu dan bertahan, juga telah dibekali dengan sayap yang kuat dan cakar yang tajam. Artinya, seorang pemimpin hanya perlu mengeluarkan naluri elang dalam tubuhnya.

Analogi di atas sebagaimana terlihat dari dua tokoh, Alex dan Jenderal Sudirman, sama-sama sebagai jenderal lapangan dan derijen perang. Alex meskipun di musim terakhirnya selalu menjadi cadangan dan tidak di perpanjang kontrak setelah mengabdi hampir 20 tahun, namun dirinya selalu tampil all out setiap dirinya menjadi starting eleven dan selalu membikin gol kemenangan di saat Juventus membutuhkannya. Dan jenderal Sudirman, meskipun sedang sakit tidak menyurutkan dedikasi beliau untuk berjuang sekalipun harus ditandu oleh pasukannya.

Dan inilah apa yang di sebut dalam buku “The New Leaders”, pemimpin yang memimpin dengan hati, as the primal leader.

Referensi bacaan:
Armstrong, C.S., Newcombe, P., & Martin, R. (2008). A Qualitative Investigation Into Leader Behavioural Flexibility. Journal of Management Development, 27(8), 843-857.

Goleman, D., Boyatzis, R., & McKee, A. (2002). The New Leaders. United State: Little, Brown.

Related Posts:

0 Response to "Be Inspired Not Expired"

Posting Komentar